Tuesday, May 23, 2006

Hakikat Kesetiaan


Panas menjadi milik api untuk selamanya
karena ia setia,
Sejuk menjadi milik air untuk selamanya
karena ia setia
Dingin menjadi milik salju untuk selamanya
karena ia setia
Hembusan menjadi milik angin untuk selamanya
karena ia setia
Semua itu pantas mereka dapatkan
Karena kesetian mereka tak tergoyahkan

Api tak pernah sekalipun mengeluh pada sang panas
Dan memintanya menjadi sejuk,dingin,dan berhembus
Dia pun tak tergoda untuk memiliki
Sejuk ,dingin , dan hembusan

Air pun tak pernah mengeluh pada sang sejuk
Ia terima apa adanya sesuatu yang akan mendampinginya
Hingga dunia ini berakhir

Salju juga tak pernah menyesal karena memiliki sang dingin
Ia tak pernah bertanya mengapa bukan panas untuknya
Dan ia takkan pernah mengeluh

Angin takkan sedih harus bersama dengan hembusan
Ia takkan pernah meninggalkan hembusan
Dan mencoba untuk memiliki yang lain

Mereka semua pantas mendapatkan cinta
Dari apa yang untuknya mereka setia
Lalu mampukah kita untuk setia?????

4 Comments:

Blogger Anak Rantau said...

halo manieezz, ketemu lagi dalam diskusi tentang, tulisanmu.
hakikat alam semeta ini diciptakan Tuhan ada tiga hakikat, yang pertama adalah bil Haq (benar)tidak main-main. jadi alam semesta ini diciptakan ada tujuan dan hakikat. yang kedua adalah alam ini diciptakan dengan ketundukan, kepatuhan, pasrah.(Islam)berserah diri. ketika api diciptakan panas maka ia tidak akan bisa berubah dingin, karana ia tunduk dan patuh kepada Sang Pencipta, dan lain sebagainya.
Hakikat yang ketiga adalah Keseimbangan, kenapa demikian karena alam ini diciptakan Allah SWT berpasang-pasangan. ada langit dan ada bumi, ada benda padat dan juga ada benda cair, ada laki-laki dan ada juga perempuan, dan seterusnya.
ketika kesetiaan itu dianalogikan dengan hakikat api yaitu panas, misalnya, ini tidak tepat dalam penempatan analoginya. karena hakikat alam ini pasrah, patuh, dan tidak bisa berbuat apa-apa selain yang ditakdirkan Tuhan kepdanya. lain halnya dengan manusia, manusia adalah makhluk yang diberi kebebasan memilih, kalau mereka berbuat baik, ya balasannya syurga, kalau berbuat jahat pasti balasannya neraka. ini menurutku perbedaannya.
penganalogian seperti ini menurutku tidak realistis, mengukur kesetiaan atas kacamata alam yang tidak punya pilihan??
begitu De'maniezz menurutku.

11:57 PM  
Anonymous Anonymous said...

Namanya juga tulisan yang lagi menghayal. emang kita manusia ngga' bisa seperti takdir alam itu. Tapi kita kan bisa mencontoh, untuk mencoba menerima apa yang untuk kita dengan apa adanya seperti alam. Kita kan manusia yang diwajibkan untuk selalu belajar. Kenapa kita tidak belajar dari alam. Memang tidak akan sempurna seperti alam yang memang di takdirkan seperti itu adanya, tapi dengan belajar kita pasti bisa "seperti" itu. Ya... kan bang?????

12:51 AM  
Blogger Anak Rantau said...

oke dech, ade' maniezz,
kita harus tetap belajar dari sekitar kita, dan cari apa yang terbaik buat kita dan sekitar kita juga oke,

3:47 AM  
Anonymous Anonymous said...

Cakepp...So.. jadilah orang yang setia ya..Karena setia lahir dari hati yang ikhlas tanpa harap apapun!

7:11 PM  

Post a Comment

<< Home