Pilek

Antara palsu dan nyata,
Entah bagaimana membedakannya
Yang ada saat ini hanya,
Keindahan yang palsu
Yang harus kutebus
Dengan kepedihan yang nyata
Malam ini, ku tembus rinai deras hujan
Tidak ada air mata
Hatiku menangis, meronta
Apakah sang langit mendengar ?
Hingga deras curahnya
Sebagai pengganti air mataku
Aku tak peduli, terus kutembus
Hujan malam ini
Aku ingin menikmatinya, aku ingin menikmati diam
Aku ingin sendiri
Malam ini
9 Comments:
samaan donk,.. aku jg lagi ingin terdiam seribu bahasa...
kenapa emangnya ?
Coba kalau semua orang pada diam dan menyendiri, kan jadi sepi hehehe. jadinya jgn diam dunk :), lebih enaknya dibicarakan aja gimana penyelesaiannya :)
Salam kenal NUha...hahahaha semua pada narcis ya...kayaknya nuha enggak karena gak ada photona
hayo semangat jangan hannya diam, lagi pilek ya sama ding
Diem nya Nuha biar pileknya ikut diem ya Nu? ya ga bisa Nu.... mestinya langsung pergi ke warung beli obat pilek. Ayo di berantas atuh pileknya. Mbok nanti nularin orang loh..... :D
wah hampir sama postingnya dengan iko, sama2 lagi pengen nyepi dan menyendiri.. ya deh silahkan.. menyendiri itu sangat diperlukan untuk refleksi diri. ;)
kesiannnn..makanya jd orng jgn bnyk dosa..hehhehehe
*kaboerrrrrrrrrrrrrrr
diam seribu bahasa..
kok cuma seribu?
klek..klek...apa kabar non
elge
Post a Comment
<< Home