Tuesday, August 15, 2006

Sahabat


Ketika masa mengiring langkah kita, menuju sebuah cita-cita. Ada rona harpaan tersirat diwajah. Rekatkan genggaman tangan kita, pegang dengan kuat, jangan sampai renggang dan terlepas. Saat jalan yang kita lalui terasa berat, licin,dan terjal. Kuatkan ikatan hati kita, jangan sampai melemah dan tercerai. Genggam tanganku dan bimbing langkahku, jika kau lebih tau. Katakan padaku bila ada lubang dan kerikil tajam yang menghadang.
Ketika langkah kaki ini rapuh dan meletih, kuatkan dengan kasih sayang yang kita miliki. Ketika cahaya mata memudar, hadirkan hati kita untuk merasa dan meraba, karena dengannya kita takkan menjadi buta. Ketika bahasa dunia ini bungkam, kita akan bercengkrama dengan qolbu kita.
Ketika dunia menjauhkan ku dari mu, raihlah tanganku, jangan biarkan aku menjauh darimu, dan tenggelam dalam keindahan yang fatamorgana.
Ketika tiba saat waktu memanggilku, maka aku akan turut dengannya tanpa menyesal. Aku akan ikut dengan penuh kebangga, karena aku pernah menghabiskan waktu bersamamu, karena aku belajar banyak darimu, karena aku merasa sempurnanya waktu saat bersamamu. Karena kita saling berbagi, saling mengisi dan saling melengkapi.Aku akan ikut dengan kebahagian bertabur bintang, karena bersama kita telah lukis kisah dan menorehkan warna kebahagian bersama dalam lembaran kisah zaman.

"Semoga kasih sayang Allah selalu tercurah dan menjaga kasih sayang kita"

teruntuk: Para Sahabat Tersayang

Friday, August 04, 2006

Sedih......sebel.....marah

Sedih.....sedih....sedih....
marah.... dalam hati cuma bisa marah, ngga tau mau marah ama siapa. Saat jalan untuk mencapai sebuah mimpi tiba-tiba terputus, ya mungkin emang ini yang terbaik, yang seharusnya terjadi. Mama sih setuju aja, dukung malah, tapi Papa ga' dukung, pusiiiiiing....... Dah separuh jalan harus berhenti karena Papa ga dukung. Makan ati....makan ati.... (heran ga ada yang ngasih teh botol sosro). Mau terus sih, tapi kalo dua-duanya ga ridho, berat.....deh. Mereka adalah energi dari kedua kakiku, yang menopang tubuhku untuk memikul semua beban di bahu. Kalo cuma satu kaki, bagaimana aku bisa berjalan dengan tegak. Sekali lagi dengan berat aku lepaskan, sampai saat ini masih ada segenggam dongkol didalam hati. Coba untuk ikhlas aja, hibur diri sendiri, katakan inilah yang terbaik. Lagi pula kalo dipikir-pikir untuk apa hidupku ini kalo bukan untuk bahagiakan kedua orang yang begitu berharga didunia ini.
Sekali lagi 'life is beautiful girl'. Ikhlas.....ikhlas.....ikhlas.....
Pasti ada jalan yang lain, yang dikasih Allah buat ku. Sedih boleh, tapi jangan lama-lama....
Dah ah curhatnya,kalo ditulis ga kelar2 dan cuma mengulang kata-kata yang sama.